Black box testing adalah pengujian yang
dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi
melalui data
uji dan memeriksa fungsional
dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan
seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita
hanya bisa melihat penampilan luarnya
saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus
hitam nya. Sama seperti pengujian
black
box, mengevaluasi hanya dari tampilan
luarnya(interface
nya),
fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa
sesungguhnya yang
terjadi dalam proses
detilnya (hanya mengetahui
input dan
output).
Kelebihan Black Box
-Dapat memilih
subset test secara efektif dan efisien
-Dapat menemukan cacat
-Memaksimalkan
testing investmen
Kelemahan Black Box
Tester tidak pernah yakin apakah
PL tersebut benar – benar lulus uji
Perbedaan
White Box &
Black Box
White box (Struktural)
Dilakukan oleh penguji
yang
mengetahui tentang
QA.
Melakukan
testing pada
software/program aplikasi
menyangkut
security dan
performance program tersebut
(meliputi tes
code, desain
implementasi,
security, data
flow, software failure).
Dilakukan seiring dengan
tahapan pengembangan
software atau pada tahap
testing.
Metode BlackBox (Fungsional)
Dilakukan pengujian
independent.
Melakukan pengujian
berdasarkan apa
yang dilihat,
hanya fokus terhadap
fungsionalitas dan
output.
Pengujian lebih ditujukan pada
desain
software sesuai standar
dan reaksi apabila terdapat
celah-celah
bug/vulnerabilitas
pada
program aplikasi tersebut
setelah dilakukan
white box
testing.
Pengertian White Box Testing
White box testing adalah pengujian
yang
didasarkan pada pengecekan
terhadap
detail perancangan
menggunakan struktur kontrol dari
desain
program secara
procedural
untuk membagi pengujian ke dalam
beberapa kasus pengujian. Secara
sekilas dapat diambil kesimpulan
white box testing merupakan petunjuk
untuk mendapatkan
program yang
benar secara 100%
Pengujian white box:
Untuk mengetahui cara kerja suatu
perangkat lunak secara internal.
Untuk menjamin operasi-operasi
internal sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dengan menggunakan
struktur kendali dari prosedur yang
dirancang
Pelaksanaan pengujian
white box:
Menjamim seluruh independent path
dieksekusi
paling sedikit satu
kali.
Independent path adalah jalur dalam
program yang menunjukkan
paling
sedikit satu kumpulan proses ataupun
kondisi baru.
Menjalani logical decision pada sisi dan
false.
Mengeksekusi pengulangan
(looping)
dalam batas-batas yang
ditentukan.
Menguji data internal berdasarkan
konsep pengujian White box
(structural)
testing / glass box testing :
memeriksa
kalkulasi internal path untuk
mengidentifikasi kesalahan.
Langkah-langkah
white box:
•Mendefinisikan semua alur logika
•Membangun kasus untuk
digunakan dalam pengujian
•Melakukan pengujian.
Kelebihan White Box Testing
- Kesalahan
logika. Digunakan pada sintaks ‘if’
dan pengulangan. Dimana
White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang
tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
- Ketidaksesuaian
asumsi. Menampilkan asumsi yang
tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
- Kesalahan
ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang
bersifat case
sensitive.
Kelemahan White Box
Testing
- Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang
tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang
besar untuk melakukannya.
Ada 2 bentuk Basis path, yaitu:
•Zero Path: Jalur penghubung yang
tidak penting atau jalur pintas yang
ada pada suatu sistem.
•One Path: Jalur penghubung yang
penting atau berupa proses pada
suatu sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan budi bahasa yang baik dan sopan