Selasa, 26 April 2016

WAPT

Menurut wikipedia, pengujian perangkat lunak (software testing) merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji (under test). Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak terbatas pada, proses mengeksekusi suatu bagian program atau keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan bug perangkat lunak.

Software pengujian juga dapat dinyatakan sebagai proses untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa program software / aplikasi / produk:
1. memenuhi persyaratan bisnis dan teknis bahwa desain yang dibimbing dan pengembangan;
2. bekerja seperti yang diharapkan, dan
3. dapat diimplementasikan dengan karakteristik yang sama.

Software yang dibuat harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Proses pengujian ini dilakukan pertama kali oleh pengembang itu sendiri. Setelah pengembang yakin bahwa software yang dikembangkannya telah selesai, barulah pengujian dilakukan oleh pihak lain yang tidak mengerti sama sekali tentang bagaimana membuat program.Software pengujian, tergantung pada metode pengujian yang digunakan, dapat diterapkan pada setiap saat dalam proses pembangunan. Namun, sebagian besar upaya uji terjadi setelah persyaratan yang telah dibuat dan proses pengkodean telah selesai. Dengan demikian, metodologi tes diatur oleh metodologi pengembangan perangkat lunak diadopsi.

Model pengembangan perangkat lunak yang berbeda-beda akan memfokuskan upaya uji pada titik-titik yang berbeda dalam proses pembangunan. model-model pembangunan yang lebih baru, seperti Agile , sering menggunakan didorong pengembangan tes dan menempatkan porsi peningkatan pengujian di tangan pengembang, sebelum mencapai sebuah tim penguji formal. Dalam model yang lebih tradisional, sebagian besar terjadi setelah pelaksanaan tes persyaratan yang telah dibuat dan proses pengkodean telah selesai.
Tujuan utama pengujian adalah untuk mendeteksi kegagalan perangkat lunak sehingga cacat dapat ditemukan dan diperbaiki. Pengujian tidak dapat menetapkan bahwa fungsi produk dengan benar dalam semua kondisi namun hanya dapat menetapkan bahwa hal itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam kondisi tertentu. Ruang lingkup pengujian perangkat lunak sering kali berisi pemeriksaan kode serta pelaksanaan kode dalam berbagai lingkungan dan kondisi serta memeriksa aspek kode: melakukannya melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan melakukan apa yang perlu dilakukan. Dalam budaya saat ini pengembangan perangkat lunak, sebuah organisasi pengujian mungkin terpisah dari tim pengembangan. Ada berbagai peran untuk menguji anggota tim. Informasi yang diperoleh dari pengujian perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses dimana perangkat lunak dikembangkan.

Terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Pengujian Fungsional dan Pengujian Non Fungsional.
Pengujian Fungsional mengacu pada tes yang memverifikasi tindakan spesifik atau fungsi dari kode. Ini biasanya ditemukan dalam dokumentasi kode persyaratan, meskipun beberapa metodologi pengembangan kerja dari kasus penggunaan atau cerita-cerita pengguna. tes Fungsional cenderung menjawab pertanyaan “bisa pengguna melakukan ini” atau “apakah ini bekerja fitur tertentu”.
Pengujian non-fungsional mengacu pada aspek perangkat lunak yang mungkin tidak terkait dengan fungsi tertentu atau tindakan pengguna, seperti skalabilitas atau keamanan . pengujian non-fungsional cenderung untuk menjawab pertanyaan seperti “berapa banyak orang bisa login sekaligus”, atau “bagaimana mudah adalah untuk hack software ini”.

2. Pengujian Statis dan Pengujian Dinamis
Ada banyak pendekatan untuk pengujian perangkat lunak. Ulasan , penelusuran , atau inspeksi dianggap sebagai pengujian statis , sedangkan benar-benar melaksanakan kode diprogram dengan himpunan uji kasus disebut sebagai pengujian dinamis . Pengujian statis dapat (dan sayangnya dalam praktek sering) diabaikan. pengujian dinamis terjadi ketika program itu sendiri digunakan untuk kali pertama (yang umumnya dianggap sebagai awal tahap pengujian). pengujian dinamis dapat dimulai sebelum program 100% selesai untuk menguji bagian tertentu dari kode (modul atau diskrit fungsi ). Khas teknik untuk hal ini adalah baik menggunakan Rintisan bertopik / driver atau eksekusi dari sebuah debugger lingkungan. Sebagai contoh, spreadsheet program ini, dengan sifatnya, diuji untuk sebagian besar interaktif (” on the fly “), dengan hasil yang ditampilkan segera setelah setiap perhitungan atau manipulasi teks.

Software pengujian dapat dilakukan oleh perangkat lunak penguji . Sampai tahun 1980-an istilah “software tester” digunakan secara umum, tetapi kemudian juga dilihat sebagai profesi yang terpisah. Mengenai periode dan tujuan yang berbeda dalam pengujian perangkat lunak, peran yang berbeda telah ditetapkan: manajer, memimpin, uji desainer, tester, pengembang otomasi, dan pengawas tes.

Definisi Stress Testing
Stress testing adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan perangkat lunak dalam menangani kondisi yang tidak normal (mencakup kuantitas/volume).Ketika kita berniat meluncurkan aplikasi berbasiskan web di internet, kita harus mempersiapkan banyak hal. Dari segi sistem salah satunya adalah memastikan aplikasi web yang kita luncurkan bisa menangani pengakses aplikasi tersebut sejumlah yang kita targetkan.

Untuk menentukan jumlah pengakses bukanlah hal mudah, tapi kita bisa melakukan pengujian sebelum live, dengan melakukan stress testing. Dengan hasil test tersebut, kita bisa mengetahui performa aplikasi web kita dan bisa memperkirakan dengan infrastruktur yang kita miliki sekarang apakah layanan akan berfungsi dengan baik atau tidak saat sistem diluncurkan untuk diakses oleh user.

Stress test dilakukan secara bertahap yaitu pertama dengan test kecil dan dilkanjutkan dengan maksimal user yang bisa ditangani web ,ini penting karena kita harus tau seberapa kuat web dalam menangani beban. Banyak tool-tool maupun software  yang digunakan untuk stress test antara lain :

  • WAPT
  • Webstress test tool (Microsoft)
  • Apache Jmeter
  • WSOP

Definisi WAPT (Web Application Perfomance Testing)
WAPT (Web Application Perfomance Testing) adalah sebuah tool software testing yang digunakan untuk pengujian tingkat stress pada suatu aplikasi web. Aplikasi ini mudah digunakan dan hemat biaya untuk menguji situs web: dari aplikasi bisnis pribadi yang digunakan untuk web portal , server web, aplikasi server, penyimpanan database, dll.Dengan WAPT kita dapat membuat tes beban dalam beberapa menit. Beberapa klik yang diperlukan untuk membuat ribuan pengguna virtual menjalankan beberapa sesi bersamaan terhadap situs web. Satu set khusus fitur akan memungkinkan kita membuat tes data yang didorong untuk menangani situs web dengan konten dinamis, bekerja dengan halaman HTTPS aman dan semua jenis otentikasi. Kita dapat menguji dan menganalisis karakteristik kinerja dari sistem kita di bawah kondisi beban yang bervariasi. Menggunakan informasi yang diberikan oleh WAPT melalui grafik deskriptif dan laporan Anda dapat dengan mudah mengisolasi dan memperbaiki hambatan dalam perangkat lunak dan konfigurasi hardware.
Jenis Tes / Fungsi yang Dapat Dilakukan oleh WPAT (Web Application Performance Testing)
  1. Functionality
  2. Configuration
  3. Compatibility
  4. Volume testing
  5. Stress testing
  6. Performance testing
  7. Recovery testing
  8. Security Testing
  9. Network security testing
  10. Document Testing
Berikut ini akan dijabarkan cara pengujian aplikasi web dengan metode stress testing dan menggunakan WPAT
1. Jalankan Software WAPT, tentunya sudah terinstal pada laptop atau komputer anda. berikut ini adalah tampilan awal software WAPT.
Setelah tampilan softwarenya terlihat alias muncul, sekarang kita akan memulai untuk mengetahui fungsi software ini dengan klik menu ‘New’ lalu sesuaikan dengan tujuan pengetesan anda. Disini kami memilih untuk ‘Strees’ test. Untuk lebih mudah, lihatlah gambar yang diberi tanda merah seperti dibawah ini.
Setelah pemilihan test selesai, maka tampilan berikutnya akan menanyakan tentang scenario yang diingankan oleh user. Kami mengatur scenario sebanyak 1-20 user. Untuk inputan yang dibawahnya kami mencantumkan 20 untuk step pengaturan waktu user masuk, yaitu setiap 20 detik akan ada 2 user yang mengakses web. Setelah itu, kita pilih ‘next’.
Pada tampilan dibawah ini,anda akan diminta untuk memeasukkan inputan berapa lama test akan dijalankan. Disini kami akan melakukan pengujian selama 2 menit, jika waktu pengujian telah diisi,klik ‘next’
Nah sekarang anda tinggal masukkan berapa kolum yang akan tampil untuk hasil pada report yang akan keluar setelah semua pengujian berhasil. Kami menggunakan 10 kolom saja.
Setelah semua step sudah dijalankan sesuai inputan anda, klik ‘finish’ untuk memulai proses pengujiannya. Jangan lupa klik pada checkbox seperti yang diberi tanda merah seperti gambar dibawah ini.
Setelah semua langkah pengaturan scenario terpenuhi, maka sekarang anda tinggal membuat suatu profile scenario yang berfungsi untuk penyimpanan semua scenario dari awal sampai akhir. Setelah menulis profile seperti yang kami gunakan ‘Stress Tes’, klik OK
Setelah pembuatan profile untuk scenario selesai, maka kita akan melanjutkan proses penggujian. Tampilan dibawah ini merupakan tampilan awal pada web local kami.
Sekarang anda tinggal memilih action button apa saja yang akan anda test, disini ada 23 action yang kami test. Seperti yang anda lihat pada lingkaran merah dibawah ini. Dan untuk langkah selanjutnya, anda pilih menu ‘Verify Test’ seperti tanda panah merah diwabah ini
Setelah proses Verify selasai, maka sekarang kita jalankan testnya dengan mengklik ‘Run Test’…
Proses pengujian pun telah berjalan diikuti dengan timeline yang telah kita atur tadi pada saat penentuan scenario. Untuk melihatnya kami telah memberikan tanda merah pada timelinenya seperti gambar dibawah ini
Pengujian telah selesai, sekarang kita tinggal melihat hasilnya melalui Grafik yang terlihat dibawah ini. Oh iya, jangan heran ya apabila Mozilla anda akan muncul secara tiba-tiba diikuti hasil dari proses pengujian tadi. Seperti gambar kedua dibawah ini
Stress test sudah dilakukan dan melihat bagaimana ternyata web yang sudah kita test apakah sudah cukup layak untuk di luncurkan.

Minggu, 17 April 2016

Download Gratis WAPT

WAPT (Web Application Load, Stress and Performance Testing)

WAPT merupakan kependekan dari Web Application Load, Stress, and Performance Testing) atau berarti aplikasi untuk melakukan test load, stress, dan performa pada Web.
Beberapa Definisi Pengujian Perangkat Lunak:
–          Menurut Myers (1979)  roses menjalankan program dengan maksud menemukan kesalahan.

–          Menurut IEEE (1990) :
• Proses sistem operasi atau komponen menurut kondisi tertentu, pengamatan atau pencatatan hasil dan mengevaluasi beberapa aspek sistem atau komponen.
• Proses analisis item PL untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan dan mengevaluasi fitur item PL

–          Definisi lanjut : Proses formal yang ditentukan oleh tim pengujian yang meliputi unit PL, beberapa unit PL terintegrasi atau seluruh package PL yang ditentukan oleh program yang berjalan di komputer. Seluruh tes saling terkait dan adanya prosedur pengujian dan kasus pengujian.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendeteksi kegagalan perangkat lunak sehingga kesalahan atau kekurangan dapat ditemukan dan diperbaiki. Pengujian tidak dapat menetapkan bahwa fungsi produk dengan benar dalam semua kondisi namun hanya dapat menetapkan bahwa hal itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam kondisi tertentu. Pengujian sering kali berisi pemeriksaan kode serta pelaksanaan kode dalam berbagai lingkungan dan kondisi serta memeriksa aspek kode: melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan melakukan apa yang perlu dilakukan.
Contoh software penguji untuk menguji webstres adalah WAPT 4.0. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengujikemampuan sebuah website yang digunakan.

Aplikasi WAPTnya bisa diunduh di sini ya

 

Kamis, 14 April 2016

Pengujian Sistem Informasi 2

Pengertian Black Box Testing

Black box testing adalah pengujian yang 
dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi
melalui data uji dan memeriksa fungsional
dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan
seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita
hanya bisa melihat penampilan luarnya
saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus
hitam nya. Sama seperti pengujian black 
box, mengevaluasi hanya dari tampilan
luarnya(interface nya), 
fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa
sesungguhnya yang terjadi dalam proses
detilnya (hanya mengetahui input dan
output).
Kelebihan Black Box
-Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien

-Dapat menemukan cacat

-Memaksimalkan testing investmen
 Kelemahan  Black Box
Tester tidak pernah yakin apakah
PL tersebut benarbenar lulus uji
Perbedaan White Box &
Black Box
White box (Struktural
 Dilakukan oleh penguji yang
 mengetahui tentang QA. 
Melakukan testing pada 
software/program aplikasi
menyangkut security dan 
performance program tersebut 
(meliputi tes code, desain
implementasi, security, data
flow, software failure). 
Dilakukan seiring dengan
tahapan pengembangan 
software atau pada tahap 
testing. 
Metode BlackBox  (Fungsional)
Dilakukan pengujian
independent.
Melakukan pengujian
berdasarkan apa yang dilihat,
hanya fokus terhadap
fungsionalitas dan output.
Pengujian lebih ditujukan pada   
desain software sesuai standar  
dan reaksi apabila terdapat  
celah-celah bug/vulnerabilitas  
pada program aplikasi tersebut  
setelah dilakukan white box 
testing. 
Pengertian White Box Testing

White box testing adalah pengujian
 yang didasarkan pada pengecekan
 terhadap detail perancangan
menggunakan struktur kontrol dari
desain program secara procedural
untuk membagi pengujian ke dalam
beberapa kasus pengujian. Secara
sekilas dapat diambil kesimpulan
white box testing merupakan petunjuk
untuk mendapatkan program yang 
benar secara 100%
Pengujian white box: 

Untuk mengetahui cara kerja suatu
perangkat lunak secara internal.

Untuk menjamin operasi-operasi
internal sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dengan menggunakan
struktur kendali dari prosedur yang
dirancang

Pelaksanaan pengujian
white box:

Menjamim seluruh independent path
dieksekusi paling sedikit satu kali.
Independent path adalah jalur dalam
program yang menunjukkan paling
sedikit satu kumpulan proses ataupun
kondisi baru.

Menjalani logical decision pada sisi dan
false.

Mengeksekusi pengulangan (looping)
dalam batas-batas yang ditentukan.
Menguji data internal berdasarkan
 konsep pengujian White box
(structural)

testing / glass box testing : 
memeriksa

kalkulasi internal path untuk 
mengidentifikasi kesalahan.

Langkah-langkah white box:

Mendefinisikan semua alur logika

Membangun kasus untuk
  digunakan dalam pengujian

Melakukan pengujian.
Kelebihan White Box Testing
Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
- Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki. 
- Kesalahan ketikMendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
  Kelemahan White Box
 Testing
- Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.
Ada 2 bentuk Basis path, yaitu:
Zero Path: Jalur penghubung yang
 tidak penting atau jalur pintas yang
 ada pada suatu sistem. 
One Path: Jalur penghubung yang
 penting atau berupa proses pada
  suatu sistem.

Minggu, 10 April 2016

Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia


Pengujian Sistem Informasi

 Pengujian Sistem Informasi

Pengujian adalah proses untuk menemukan error pada perangkat lunak sebelum dikirim kepada pengguna. Pengujian Software adalah kegiatan yang ditujukan untuk mengevaluasi atribut atau kemampuan program dan memastikan bahwa itu memenuhi hasil yang dicari, atau suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji (under test), Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya

Arti Pengujian

-   Proses pengujian berfokus pada logika internal  software
-   Memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji
- Pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahankesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan


Tujuan Pengujian
    Diharapkan dengan minimal tenaga dan waktu untuk  
    menemukan berbagai potensi kesalahan dan cacat. Harus
    didasarkan pada kebutuhan berbagai tahap pengembangan
    desain dan dokumen lain atau program yang dirancang     
    untuk
    menguji struktur internal, dan menggunakan contoh-  
     Contoh  :
     Untuk menjalankan program untuk mendeteksi    
     kesalahan. Pengujian sistem informasi harus mencakup    
     pengujian perangkat lunak, pengujian perangkat keras dan  
     pengujian jaringan.pengujian Hardware, jaringan    
     pengujian berdasarkan indikator kinerja spesifik yang   
     akan,digunakan di sini, pengujian lebih jauh adalah  
     pengujian perangkat lunak.

  Prinsip-Prinsip Dasar Selama Test
    Sesegera mungkin dan terus diuji. Pengujian tidak dalam pengembangan aplikasi dilakukan setelah selesai. Karena kompleksitas asli masalah, keragaman tahap perkembangan serta koordinasi antara peserta dan faktor lainnya, membuat rambut di semua tahapan pembangunan mungkin mengalami kesalahan. Oleh karena itu, tes yang harus dijalankan melalui berbagai tahap perkembangan secepat mungkin untuk memperbaiki kesalahan, menghilangkan bahaya yang tersembunyi.

     Pengujian harus dihindari oleh orang-orang asli yang bekerja atau komitmen kelompok, di satu sisi, pengembang sering enggan untuk memanggil pekerjaan mereka diakui, dan percaya bahwa perangkat lunak mereka sendiri dikembangkan tidak ada kesalahan dan di sisi lain, pengembang kesalahan adalah pada sayamenguji, mudah untuk program sesuai dengan ide mereka sendiri untuk mengembangkan ide-ide pengujian, memiliki keterbatasan.

Pengujian harus dilakukan oleh personel khusus untuk
melaksanakan, akan lebih obyektif dan lebih efektif  
Desain uji program tidak hanya untuk
menentukan input data tetapi juga berfungsi sesuai
dengan sistem untuk menentukan output yang 
diharapkan. Hasil aktual dibandingkan dengan hasil 
yang diharapkan dapat ditemukan dalam benda uji  
sudah benar.
Desain uji kasus, tidak hanya untuk merancang  
kondisi masukan efektif dan masuk akal tetapi juga
termasuk kegagalan yang tidak masuk akal dari  
kondisi input. Test, orang sering digunakan sesuai  
dengan kondisi normal yang wajar untuk  
pengujian, sementara mengabaikan uji keadaan 
normal, tidak masuk akal dan tak terduga dan ini  
mungkin tersembunyi.
Dalam program tes, tidak hanya melakukan  
prosedur pengujian yang dilakukan, tetapi juga  
untuk menguji apakah prosedur yang dilakukan  
tidak harus dilakukan. Efek samping dari kerja  
tambahan akan mempengaruhi efisiensi prosedur,  
kadang-kadang menimbulkan potensi bahaya atau  
kesalahan.
Melakukan sesuai dengan rencana uji ketat, untuk  
menghindari uji sewenang-wenang. Rencana pengujian  
harus mencakup konten pengujian, penjadwalan, staf,  
lingkungan pengujian, alat-alat tes dan informasi tes. Ketat  
sesuai dengan rencana pengujian, kemajuan  
sertifikasi, sehingga semua pihak dapat dikoordinasikan.
Jauhkan rencana uji, uji kasus, sebagai bagian dari 
dokumentasi perangkat lunak, untuk pemeliharaan   
 kenyamanan Uji kasus secara hati-hati dirancang, dapat  
kembali pengujian atau pengujian tambahan dengan  
mudah. Ketika Zi benar sebelum uji kasus, atau  
memodifikasi dasar, dan kemudian menguji. 

Proses Pengujian Standar
     Menyiapkan rencana uji. Dalam rencana uji, kita sepenuhnya harus mempertimbangkan waktu keseluruhan proyek pembangunan dan pengembangan ke anak serta beberapa faktor manusia dan kondisi obyektif, membuat rencana uji layak. Utama isi isi rencana uji, penjadwalan lingkungan pengujian, uji dan persyaratan yang dibutuhkan untuk menguji pengaturan pelatihan.

     Penyusunan kerangka uji. Uji garis didasarkan pada ujian. Ini jelas menetapkan secara rinci sistem dalam tes untuk fitur atau fitur dari masing-masing harus menyelesaikan item tes dasar dan kriteria uji penyelesaian.

     —Menurut garis besar rancangan dan pengujian untuk menghasilkan uji kasus. Bila dalam desain uji kasus, kasus uji dapat disajikan di depan teknik pemanfaatan dan desain, sehingga dalam dokumentasi pengujian desain dan isinya diukur item, data input, proses pengujian, output yang diharapkan dan sebagainya.

     Untuk melaksanakan ujian. Tahap implementasi dari tes ini adalah terdiri dari serangkaian siklus uji. Dalam setiap siklus uji, penguji dan pengembang akan didasarkan pada program persiapan pra-tes dan menyiapkan ujian yang baik, perangkat lunak uji, atau peralatan untuk tes lengkap.

     —Membuat laporan uji. Test selesai, untuk membentuk laporan pengujian yang sesuai, utama garis-garis besar tes yang ditetapkan kesimpulan tes yang cacat dan kesalahan, juga memberikan beberapa saran, seperti metode modifikasi dapat digunakan, perubahan beban kerja yang diproyeksikan dan memodifikasi petugas yang bertanggung jawab.
Tujuan

Melakukan pengujian terhadap sistem informasi / program
aplikasi / aplikasi sebelum digunakan

Menguji dan membandingan dengan sistem sebelumnya
untuk memunculkan keunggulan pada sistem yang lama  
dan mengurangi kesalahan pada sistem yang baru. Sistem 
yang baru lebih baik dari pada sistem yang lama.

Merevisi sistem yang diuji, sampai sistem benar benar  
dapat menyelesaikan  masalah pada sistem / organisasi 
(revisi sistem sebelum sistem digunakan)
Sistem yang sudah digunakan berarti sudah melalui pengujian sistem dan sistem layak dioperasikan / digunakan. 
Definisi Testing

     Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan apa yang diharapkan.

     Suatu kegiatan untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu yang diuji (kualitas produk).

     Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan sistem.
     Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan   
     dengan beban kerja dalam sesuatu prosedur kegiatan.

Tujuan Testing

     Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk (dalam hal ini sistem informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan.

     —Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk.
     Testing merupakan proses analisa dan entitas software,      
     pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya   
     perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan     
     kondisi yang diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu     
     produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software. 
Testing Sistem 

     Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada apakah sistem sudah sesuai yang diharapkan user.

     —Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau hasil sistem.

     Menguji terhadap input, pengelolaan (proses) dan output sistem.

     —Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap komponen sistem prosedur pelaksanaan kegiatan dan mutu atau kwalitas hasil sistem.
Testing Dan Sistem Informasi

Elemen kritis dari jaminan kwalitas dan mempresentasikan
kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean atau
pengujian terhadap aplikasi sistem informasi berdasarkan
komponen. Sistem informasi yaitu pengujian model,
pengujian output, database, teknologi dan pengujian 
kendali terhadap aplikasi sistem informasi. Sehingga  
memberikan sistem informasi yang berkualitas terhadap 
user.
Testing Komponen SI

1. Model / proses

     Menguji hasil rancangan tentang proses atau model dari suatu sistem informasi yang akan dibuat dengan program aplikasi. Contoh menguji flow chart KRS

2. Output

     Menguji hasil rancangan dengan laporan yang disajikan aplikasi, apakah sudah memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan user. Contoh KRS (MHS,DOSEN, PA,MTK,DOSEN PA, JADWAL, IPK, dll)
3. Input

     Pengujian terhadap jumlah atau variable data yang dibutuhkan output, contoh data MHS, data DOSEN, MTK, dll

4. Database

     Menguji atribut data , relasi antar file atau hubungan elemen data, jumlah database yang sesuai untuk menghasilkan output dan menampung data sesuai dengan form entri
5. Teknologi

     Pengujian terhadap kemampuan peralatan yang digunakan, kemampuan software dalam menjalankan aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang iteraktif kepada user.

6.  Control atau kendali

     Menguji terhadap keamanan dan hak akses dari aplikasi dan dapat memonitor.
Testing dan Implementasi SI
     Setelah dilakukan penyusunan sistem maka dilakukan pengujian sistem dengan tujuan untuk mengetahui masih ada atau tidak kesalahan program, kekurangan atau sistem yang disusun, kemudian dilakukan implementasi sistem berupa upload keserver dan publishing.
Konsep Testing dan Implementasi SI

Pengujian terhadap model sistem informasi.

Pengujian terhadap lgica, output, relasi data dalam
menghasilkan laporan informasi kepada user.

Pengujian terhadap tahapan analisis.

Pengujian tehadap tahapan perancangan.

Pengujian terhadap keunggulan dan kelemahan 
software dan hardware yang digunakan.

Pengujian terhadap kasus yang dibahas.
Testing Desain SI

Kecocokan format laporan dengan tahap
perancangan dan hasil analisis.
Kesesuaian variable data yang dituangkan pada
format form entri pada tahap perencanaan dan
hasil sistem.
Kesesuaian model pada perencanaan dan analisis
(jumlah data yang mengalir, kerangka berfikir 
program atau flow chart) proses matematis
dalam pemakaian rumus.
Database dapat menampung jumlah yang
dibutuhkan pada perencanaan dan kesesuaian data
pada hasil analisis.
Teknologi, pengujian untuk dapat menjalankan 
aplikasi yang sudah dibentuk dan pengujian fungsi 
dari masing masing komponen computer (alat 
I-P-O, storage, keterlitian dan kevalitan angka).
Control sistem.
Keamanan akses sistem dan data.
Kecepatan pengolahan data dan pencarian
informasi serta pendristribusian laporan.
Kapasitas penyimpanan memory.
Umur sistem.
Pengujian terhadap enkripsi data.
Keamanan ruangan, suhu, alat, keamanan dll.
Testing Analisis SI

Tahapan analisis.

Sistem kerja.

Pola manajemen.

Gaya kepemimpinan (leadership).

Gaji atau status sosial karyawan.

Struktur organisasi.

Homogen bidang ilmu.

Heterogen bidang yang paling mengisi sistem.
Tahapan Testing

1. Unit Testing
Unit testing
dilaksanakan untuk mengetahui kesalahan dalam logika atau fungsi setiap komponen (individual component).

2. Module System Testing
Module Testing
diujikan pada komponen-komponen yang saling terhubung dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Tipe-tipe kesalahan yang mungkin terjadi, seperti GUI, input/output, struktur data, aritmatika, kendali logika, dll.

3. Sub System Testing (Integration Testing)
Integrasi program meliputi prosedur-prosedur yang disertakan untuk menghubungkan modul-modul menjadi subsistem maupun sistem lengkap.

4. Acceptance Testing

         Testing formal yang dilakukan untuk menentukan apakah sistem telah memenuhi kriteria penerimaan dan memberdayakan pelanggan untuk menentukan apakah sistem dapat diterima atau tidak.
Pendekatan Testing 
Incremental testing, modul dapat ditambahkan pada modul lainnya untuk ujicoba individual, biasanya berupa penulisan modul baru. Terdapat dua metode untuk mengaplikasikan Incremental testing, yaitu : Top-down dan Bottom-Up.
Nonincremental testing, seluruh modul dalam program dapat dibangun terlebih dahulu, kemudian digabungkan dan diujicobakan sebagai satu entitas.
FURPS

Adalah faktor-faktor kualitas yang dibuat
oleh perusahaan Hewlett-Packard ;

Functionality, diperkirakan dengan
mengevaluasi sejumlah feature dan
kemampuan program, fungsi-fungsi umum
yang disediakan, dan keamanan terhadap
keseluruhan system

Usability, diperkirakan dengan
mempertimbangkan faktor manusia
keseluruhan estetika, konsistensi, dan
dokumentasi.

Reliability, dievaluasi dengan mengukur
frekuensi dan penanganan kesalahan
keakuratan hasil output, jangka waktu
antar kesalahan (Mean Time Between 
Failure), kemampuan untuk recover dari
kesalahan dan kemampuan prediksi
program.
 Performance, diukur dengan
mengevaluasi kecepatan pemrosesan,
 waktu respon, konsumsi sumberdaya
 keluaran dan efisiensi.
Supportablity, kombinasi kemampuan
untuk memperpanjang program, 
kemampuan adaptasi dan kemampuan
layanan (ketiga atribut ini 
merepresentasikan –maintainability) 
sebagai tambahan untuk kemampuan
ujicoba, kesesuaian, kemampuan
penyusunan (kemampuan untuk
mengorganisir dan mengatur elemen-
elemen penyusunan software).  
Obyektifitas Testing
Test case yg baik adalah yg mempunyai
probabilitas yg tinggi untuk menemukan
error yg tak diketemukan.
Pengujian merupakan suatu proses
eksekusi program yang ditujukan untuk
menemukan error.
Uji yg sukses adalah yg dapatmembuka
error yang tak diketemukan.
Pendekatan Test Case 
1. White Box Testing (pengujian
    kode) berfokus pada struktur kontrol
     program.
     ¡Dijamin semua independent path 
     (jalur bebas) telah dijalankan
     setidaknya satu kali.

¡Menjalankan semua keputusan logis
 pada sisi true & false.

¡Menjalankan semua looping.

¡Melakukan struktur data internal
 untuk menjamin validitas.
2. Black Box Testing (pengujian
       fungsi) berfokus pada kebutuhan
       fungsional software, memungkinkan
       perancang untuk memperoleh
       kondisi2 input yg secara penuh
       menguji semua kebutuhan fungsional
       suatu program.